Jumat, 06 Maret 2015

Mari menolong sesama...! (Part I)

Sumber Gambar: http://i667.photobucket.com/albums/vv32/auchan/2-1.jpeg


Berbuat baik untuk dan kepada orang lain merupakan jalan lebar menuju kebahagiaan. Dalam sebuah hadist shahih disebutkan:”Di hari Kiamat nanti, yakni saat Allah menghisab hamba-Nya, Dia akan Tanya kepadanya,’Wahai anak Adam, Aku lapar namun kamu tidak memberiku makan’. Hamba itu menjawab,’Bagaimana mungkin aku bisa memberi-Mu makan, sementara Engkau adalah Rabb semesta alam?’ Allah berkata,’Tidaklah engkau tahu hamba-Ku, si Fulan ibn Fulan, sedang kelaparan, namun engkau tidak memberinya makan. Ketahuilah, seandainya engkau memberinya makan, maka engkau akan dapatkan semua itu di sisi-Ku.’



‘Wahai anak Adam, Aku Kehausan namun engkau tidak memberi-Ku minum.’ Hamba itu menjawab,’ ’Bagaimana mungkin aku bisa memberi-Mu minum, sementara Engkau adalah Rabb semesta alam?’ Allah berkata,’Tidaklah engkau tahu hamba-Ku, si Fulan ibn Fulan, sedang kehausan, namun engkau tidak memberinya minum. Ketahuilah, seandainya engkau memberinya makan, maka engkau akan dapatkan semua itu di sisi-Ku.’

‘Wahai anak Adam, Aku sakit namun engkau tidak menjenguk-Ku.’ Hamba itu menjawab,’ ’Bagaimana mungkin aku bisa menjenguk-Mu, sementara Engkau adalah Rabb semesta alam?’ Allah berkata,’Tidaklah engkau tahu bahwa Fulan ibn Fulan sedang sakit, namun engkau tidak menjenguknya. Ketahuilah, seandainya engkau menjenguknya niscaya engkau akan dapatkan Aku di sisinya’.”

Ada satu hal yang menarik di sini. Dalam firman-Nya:”……niscaya engkau akan dapatkan Aku disisinya….,” berbeda dengan dua sebelumnya: “….engkau akan dapatkan (semua) itu di sisi-Ku ….” Mengapa? Sebab Allah selalu bersama orang yang dirundung kesusahan, sebagaimana Dia selalu menyertai orang yang di dera penyakit.

Disebutkan dalam sebuah hadits Rasulullah: “Dalam kesulitan itu ada pahala.” Juga harus engkau mengerti bahwa Allah telah memasukkan seorang wanita pezina dari Bani Israel ke dalam surga hanya karena wanita itu memberikan minum seekor anjing yang kehausan. Maka, bagaimana dengan orang yang member minum dan makan kepada sesame, membantu meringankan beban, dan menghilangkan kesusahan? (diadopsi dari Novel La Tahzan)

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Etika Pemasaran dalam Islam: Menjaga Keberkahan dalam Setiap Transaksi

Sumber Dalam dunia bisnis modern yang penuh persaingan, tidak jarang praktik pemasaran dilakukan dengan cara-cara yang tidak etis—seperti me...