Puisi "Kerendahan Hati" (Taufik Ismail)
"Persoalan Tuhan yang pertama, persoalan orang banyak yang kedua, persoalan pribadi yang terakhir", begitulah kira-kita yang ingin disampaikan oleh Induk University Korea dalam tagline nya. Pada puisi Karya Taufik Ismail di atas pun di paparkan, kita boleh menjadi apa saja asalkan tetap berguna bagi orang banyak.
Ambil contoh sebuah smartphone. Apa tujuan sebuah smartphone? Kalau kita memiliki smartphone yang cukup besar dan berat mungkin kita bisa menggunakannya sebagai ganjalan pintu. Mungkin juga kita gunakan untuk alat mebela diri saat kita dikejar seekor anjing galak. Tentunya tidak salah apabila kita menggunakan smartphone itu sebagai ganjalan pintu ataupun sebagai alat pembela diri, tapi apakah itu tujuan mengapa smartphone ini diciptakan? Menurut para insinyur yang menciptakan smartphone tersebut, hal tersebut bukanlah tujuan utama sebuah smartphone.
Tujuan utama sebuah smartphone adalah sebagai perangkat komunikasi. Kita bisa membaca email, menelpon keluarga Anda, ber-chatting dengan teman kita dan bahkan sekarang ini kita bisa menjelajahi dunia maya menggunakan smartphone. Dengan menggunakan smartphone seperti yang telah dimaksudkan oleh penciptanya, kita akan mendapatkan manfaat yang optimal. Sama halnya dengan manusia! Penciptaan diri kita penuh dengan tujuan.
Allah berfirman, “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” (QS. 21 : 107), dari ayat tersebut dapat kita ketahui tujuan kita diutus ke dunia ini adalah bermanfaat bagi semua yang ada di alam semesta.
Hidup ini ibarat buku catatan kosong dan kita lah penulisnya. Buku catatan yang panjang tanpa makna dan guna sudah pasti membosankan bagi para pembaca. Biasanya buku seperti itu nasibnya akan berakhir di tempat sampah, atau setidaknya di tempat pendauran ulang. Adapun buku catatan pendek, mempunyai makna dan nilai guna, walaupun usang, sudah pasti berakhir di perpustakaan atau bahkan berakhir di museum dan akan diingat orang sepanjang masa sebagai buku yang berguna dan membawa perubahan baik.
Jika perbuatan kita selalu memberikan manfaat bagi orang lain berarti hidup kita telah sukses. Semakin banyak manfaat yang kita berikan kepada orang lain berarti semakin sukses kita. Sebaliknya, ketika kita berbuat hanya untuk kepentingan diri sendiri berarti kita telah gagal dalam hidup. Semakin banyak perbuatan yang kita lakukan hanya untuk kepentingan diri sendiri, bahkan orang lain merasa dirugikan atau merasakan keburukan dari perbuatan kita, maka semakin gagal hidup kita.
Menjalani kehidupan yang bermakna tidak terjadi secara kebetulan. Tidak juga karena keadaan tetapi karena pilihan. Untuk itu, ayo kita lakukanlah 1 hal berguna setiap hari sehingga dalam satu tahun kita melakukan 365 hal berguna. Karena kesuksesan kita adalah untuk menyukseskan orang lain. (diadaptasi dari berbagai sumber)
@hendraahong
Tidak ada komentar:
Posting Komentar