Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2020

Mengapa harus Wisatawan Malaysia?

Gambar
Sumber: https://bisniswisata.co.id/wp-content/uploads/2018/01/aceh.jpg Wisatawan mancanegara dan nusantara merupakan salah satu indikator pengukuran keberhasilan pembangunan kepariwisataan sebuah negara atau daerah. J umlah wisatawan yang berkunjung ke Provinsi Aceh menunjukkan pertumbuhan yang positif selama 5 tahun terakhir. Tahun 2018, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Aceh mencapai 106 ribu wisatawan, naik 40,3% dari tahun sebelumnya, di mana tercatat ada lebih dari 75 ribu adalah wisman (BPS, 2019). Jika ditelusuri lebih lanjut berdasarkan data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Provinsi Aceh didominasi oleh wisatawan asal Malaysia dengan pangsa pasar sekitar 80% dalam 5 tahun terakhir . Malaysia seharusnya dijadikan target pasar utama untuk wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Aceh berdasarkan data tersebut. Selain itu, dari hasil kajian segmentasi pasar Disbudpar tahun 2019, pengeluaran rata-rata w

Mengapa Aceh Bukan “Peringkat Pertama” Destinasi Wisata Halal di Indonesia?

Gambar
Sumber Gambar: https://images.app.goo.gl/YutFUKk58nkADVG8A Provinsi Aceh selama dua tahun berturut-turut, yaitu tahun 2018 dan 2019 menempati posisi kedua Destinasi Wisata Halal Indonesia versi Crescentrating-Mastercard Indonesia Muslim Travel Index (IMTI). Peringkat pertama selama dua tahun terakhir diraih oleh Provinsi Nusa Tenggara Barat. Provinsi Aceh yang merupakan tempat agama Islam pertama kali masuk ke Indonesia dan provinsi satu-satunya di Indonesia yang menerapkan hukum syariah dan diberikan status otonomi khusus. Namun, mengapa Provinsi Aceh selalu berada di posisi kedua selama dua tahun terakhir ini? bagaimana kriteria penilaian Crescentrating-Mastercard Indonesia Muslim Travel Index (IMTI)? Alat pengukuran yang digunakan dalam IMTI diadaptasi dari Model ACES Global Muslim Travel Index (GMTI) yang meliputi: 1. Access, 2. Communication, 3. Environment, dan 4. Services. Komponen akses memiliki beberapa indikator, yaitu: akses udara, akses kereta