Apakah Wabah Novel Coronavirus (nCoV) Wuhan akan Mengancam Industri Pariwisata Indonesia?
Wabah Virus Corona terus menyebar ke sejumlah negara sejak ditemukan pada akhir 2019. Virus itu setidaknya sudah menjalar ke Taiwan, Nepal, Jepang, Korea Selatan, Kamboja, Sri Lanka, Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, Australia, Amerika Serikat, Kanada, dan Prancis sejak pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.
China mengumumkan larangan grup travel dari China ke luar negeri sebagai bagian dari pencegahan penyebaran novel coronavirus (nCoV) Wuhan. Selain itu, berbagai negara pun sudah mengeluarkan peringatan perjalanan terhadap warga negara mereka yang perlu bepergian ke China. Bahkan, beberapa diantaranya, seperti Prancis dan AS mulai menegosiasikan kepulangan para warga mereka dari Negeri Tirai Bambu.
China merupakan negara yang memberikan kontribusi besar terhadap sektor pariwisata di Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Negeri Tirai Bambu selama ini termasuk tiga besar penyumbang terbesar jumlah wisatawan ke berbagai destinasi wisata Indonesia dengan 2.093.171 wisatawan.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Kemenparekraf menargetkan jumlah wisatawan mancanegara pada tahun 2020 sebanyak 17 juta kunjungan. Sementara kunjungan wisman sepanjang 2019 diperkirakan hanya mencapai 16,4 juta kunjungan. Apakah target ini dapat dipenuhi dengan adanya wabah virus corona di awal 2020 ini?
Singapura dan Korea Selatan pernah dilanda wabah penyakit yang menghantam sektor pariwisatanya. Di awal tahun 2003 Singapura dilanda SARS dan tahun 2015 Korea selatan terjangkit wabah MERS. Kerugian besar yang dialami kedua negara tidak hanya dirasakan di sektor kesehatan, namun juga sektor pariwisata, sektor perekonomian, dan permasalahan psikologis publik. Hal ini dikarenakan industri pariwisata merupakan kumpulan dari berbagai sektor yang saling berkaitan dan mendukung, diantaranya industri transportasi dan komunikasi, indsutri perhotelan dan akomodasi, industri kerajinan dan industri produk konsumen, industri biro jasa perjalanan, rumah makan, restoran dan lain-lain. Sehingga jika terjadi penurunan pada sektor pariwisata maka akan mempengaruhi semua sektor tersebut.
Selain melakukan pembatasan bagi wisatawan China yang berkunjung ke Tanah Air untuk mencegah penyebaran virus ini, pemerintah dan pelaku industri pariwisata harus mengoptimalkan promosi wisata domestik ke negara-negara lain. Harapannya, agar kunjungan wisatawan dari negara lain bisa mengompensasi penyusutan potensi wisatawan dari China.
Menargetkan wisatawan muslim merupakan salah satu strategi yang tepat. Pada tahun 2018, diperkirakan ada 140 juta wisatawan muslim internasional. Diproyeksikan mencapai 230 juta wisatawan pada tahun 2026. Laporan Mastercard-CrescentRating Digital Muslim Travel tahun 2018 memperkirakan bahwa wisatawan muslim akan menghabiskan USD $ 180 miliar pada tahun 2026 untuk biaya traveling. Berdasarkan data Global Muslim Travel Index 2019, ada tiga puluh negara dengan potensi wisatawan muslim terbesar yang diidentifikasi berdasarkan jumlah wisatawan muslim saat ini, pasar potensial populasi muslim di negara tersebut, serta PDB per kapita negara tersebut. Dua puluh dari mereka berasal dari negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan sepuluh dari negara-negara non-OKI, yaitu Negara OKI (Algeria, Azerbaijan, Banglades, Mesir, Iran, Yordania, Kazakhstan, Kuwait, Malaysia, Moroko, Nigeria, Oman, Pakistan, Qatar, Arab Saudi, Tunisia, Turki, Uni Emirat Arab, dan Uzbekistan) dan negara Non-OKI (China, Francis, Jerman, India, Italia, Rusia, Singapura, Belanda, Amerika Sekitar, dan Inggris Raya).
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dan ditingkatkan oleh pemerintah dan pelaku industri pariwisata khususnya wisata halal dalam mengembangkan potensi wisata halal Indonesia:
1. Akses (Akses transportasi udara, kereta, laut, dan infrastruktur jalan);
2. Komunikasi (Buku petunjuk wisatawan muslim, edukasi ke stakeholder, jangkauan pasar, tour guide, dan pemasaran digital);
3. Lingkungan (Kedatangan domestik di bandara, kedatangan internasional di bandara, fasilitas wifi di bandara, komitmen terhadap wisata halal); dan
4. Layanan (Restoran halal, masjid, bandara, hotel, atraksi).
F1 M30BAM | $450K | TITanium Arches
BalasHapusF1 M30BAM | $450K | TITanium Arches titanium wedding bands F1 M30BAM | $450K | TITanium Arches (parts #: - titanium mens ring -). $400.00. SKU: -. F1 -. titanium iphone case M30bAM venza titanium glow $45.00. SKU: titanium uses 0.
j586p6twmff841 dildos,vibrators,male sexy toys,Discreet Vibrators,realistic dildo,Discreet Vibrators,G-Spot Vibrators,Panty Vibrators,sex toys e097d8mzjeq737
BalasHapus