Jangan Marah!
Sumber gambar: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtd2_didEIILT5rUfyjhKsB-pWUHEqs8ii3e3wi_pgg7tJg3l2TvKuj9NH4ogyiP40i0qHw4DpIrcqhX8HFhxkmMFQ9ZX8eEYIeF3RXiRK3T65yudyhMTKJqvqGGA7i4IgEMk4EfAbNUuR/s400/Jangan+Marah+ya.jpg
Dalam kehidupan ini kita tidak terlepas dari marah, biasanya kita marah karena seseorang melecehkan kita, melakukan hal yang tidak kita sukai, dan lain sebagainya. Terlalu sering marah juga dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti: Penyakit Jantung, Darah Tinggi, Masalah Pernapasan, Gangguan Tidur, Gangguan Pencernaan, Sakit, Kepala, Stroke, Depresi, dan lain-lain.
"Dan, jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya, Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-A'raf: 200)
Rasulullah mewasiatkan kepada para sahabatnya dengan mengatakan: "Jangan marah, jangan marah, jangan marah."
Ada seorang lelaki yang marah-marah di hadapan Rasulullah. Lalu, Rasulullah memerintahkannya untuk berlindung kepada Allah dari godaan setan.
"Dan, aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Rabb-ku, dari kedatangan mereka kepadaku." (QS. Al-Mu'minun: 98)
"Sesungguhnya orang-orang bertaqwa bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya." (QS. Al-A'raf: 201)
Sumber gambar: http://posters.keepcalmandposters.com/4157988.jpg
Ada hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan, kesedihan, emosi, dan amarah di dalam hati, yang obatnya ada pada diri Rasulullah.
1. Melawan watak pemarah.
"Dan, orang-orang yang menahan amarahnya." (QS. Ali 'Imran: 134)
"Dan, apabila mereka marah mereka memberi ampun." (QS. Asy-Syura: 37)
2. Berwudhu.
Marah adalah bara api, dan api hanya bisa dipadamkan oleh air. Rasulullah bersabda, "Kebersihan adalah sebagian dari iman." Juga sabdanya, "Wudhu itu senjata orang mukmin."
3. Jika Seorang marah dalam keadaan berdiri maka hendaklah dia duduk, dan jika duduk maka hendaklah berbaring.
4. Diam dan jangan berbicara saat sedang marah.
5. Mengingat-ingat pahala orang yang menahan amarahnya, yang memberikan maaf kepada sesama, dan bersikap toleran. (Diadaptasi dari Novel La Tahzan)
@hendraahong
Komentar
Posting Komentar