bukan tips berhenti merokok, hanya tips menjadi perokok 'berkelas'
sumber gambar: https://rsudpadangpanjang.files.wordpress.com/2014/01/bahaya-rokok.jpg
Taukah saudara-saudari? di mesin pencarian google, apabila kita mengetikkan kata 'bahaya' maka kata sugesti pertama yang muncul adalah 'bahaya merokok', selanjutnya disusul oleh 'bahaya rokok elektrik' dan diposisi ketiga muncul sugesti 'bahaya mie instan'. Itu berarti sangat banyak orang yang mencari dampak dari bahaya merokok, tetapi mengapa perokok semakin hari semakin banyak? Menurut saya hal tersebut karena memulai menjadi perokok lebih mudah dibandingkan berhenti merokok. Perokok yang sudah mengetahui bahaya merokok pun tak berdaya ketika ingin berhenti merokok di saat itu juga, karena candu rokok merupakan salah satu kecanduan yang sulit di obati jika tidak punya niat dan tekat yang kuat serta lingkungan yang mendukung. Selain itu, uang yang dibuang untuk membeli rokok merupakan uang yang mubazir dan terkesan foya-foya padahal masih banyak kebutuhan hidup yang belum terpenuhi, apalagi perokok yang menghabiskan 2-3 bungkus rokok per harinya, jika uang itu dikumpulkan selama setahun bisa digunakan untuk membeli sebuah sepeda motor.
Ada beberapa faktor yang menjadikan seseorang merokok untuk pertama kali, diantaranya karena diajak teman, ingin coba (penasaran), sedang stress, ingin keren seperti di film-film, karena sering disuru membeli rokok oleh ayah, dan lain sebagainya. Faktor ajakan teman merupakan faktor terbesar yang mempengaruhi seseorang menjadi perokok, biasa jika dia tidak mau mencoba akan diejek oleh teman-temannya karena tidak tahan ejekan, dia mencoba untuk merokok. Ingin coba juga merupakan faktor penting yang mempelopori seseorang menjadi perokok, biasanya dia akan mencoba sebatang, dua batang, dan seterusnya. Ketika dirasanya enak, maka akan melanjutkan kebiasaan itu. Pasti saudara-saudari bertanya, mengapa 'karena disuru Ayah membeli rokok' merupakan salah satu faktor yang membuat seseoarang menjadi perokok? Seperti pribasa 'Lancar Kaji karena Diulang' kebiasaan menyuruh anak membeli rokok dapat menanamkan mindset yang tidak baik bagi anak karena hal itu menjadikan anak familiar dengan rokok dan ketika dia ingin mencoba untuk pertama kali, dia tidak takut kerena ayahnya sendiri pun merokok. Untuk itu hati-hati kepada orang tua yang merokok, jangan jadikan anak Anda korban berikutnya.
Pada postingan kali ini saya tidak membahas bagaimana tips menghentikan dari kebiasaan merokok, tapi kali ini saya akan memberikan tips untuk menghindari godaan untuk merokok di kali pertama dan saya juga akan memberikan tips untuk para perokok kelas berat agar menjadi perokok yang mempersiapkan diri sebelum penyakit akibat merokok itu datang.
Untuk menghindari godaan merokok untuk kali pertama yang harus kita persiapkan adalah niat yang kuat untuk tidak mau menjadi perokok. Karena tanpa niat yang kuat dari saudara-saudari, tulisan saya ini hanya 'butiran debu'. Selain niat, cara menolak teman secara halus dan tidak menyinggung perasaan harus kita persiapkan sebelum bergabung atau nongkrong bareng teman perokok. Misalnya ketika ditawari rokok, "hei, ini rokok, cobalah!" Anda cukup menjawab "Makasih, letakkan dulu disitu, nanti kalau mau aku ambil." itu salah satu jawaban elegan yang elegan tanpa menyakitkan hati teman, tapi semua itu tetap harus kita dasari dengan niat yang kuat untuk tidak merokok. Untuk orang yang ingin merokok karena stress, hal tersebut bisa di alihkan dengan hal lain, seperti makan, pergi ke laut, karaoke, olah raga, cuthat di media sosial, ya pokoknya jangan merokok lah.
Untuk saudara-saudara yang terlanjur menjadi perokok kelas berat dan belum berniat untuk berhenti, berikut ada beberapa cara yang menjadikan kegiatan merokok anda memiliki 'sedikit' dampak positif, diantaranya:
- Beri Rp 1.000,- kepada penjual rokok tiap Anda membeli satu bungkus rokok. Hal tersebut bisa jadi salah satu cara beramal sehingga uang Anda yang digunakan untuk membeli rokok tidak sepenuhnya untuk difoya-foya kan, masih ada 'sedikit' nilai-nilai sosial di dalam kegiatan merokok Anda.
- Sisihkan dan tabung dicelengan Rp 1.000,- setiap Anda membeli sebungkus rokok. Hal tersebut sebagai simpanan ketika di masa depan Anda mengalami sakit karena merokok, sehingga tidak terlalu memberatkan keluarga Anda, sudah kena asapnya masa harus kena bayar biaya perobatan lagi. Selain itu tabungan ini dapat tergambar kira-kira berapa bungkus Anda merokok selama setahun (hasil bukan jumlah pasti karena terkadang rokok Anda diminta orang dan Anda meminta rokok orang lain).
- Buat batas maksimum jumlah rokok yang dihisap per hari. Misalnya mulai hari ini, setelah membaca postingan ini Anda menetapkan kalau sehari hanya boleh menghisap satu bungkus, tidak boleh lebih, kurang boleh. Karena biasanya seseorang semakin banyak merokok ketika mereka tidak ada aktifitas, tetapi apabila Anda sudah menetapkan batas maksimum, walaupun tanpa aktifitas Anda harus ingat dengan ikrar maksimum Anda.
- Tips keempat ini saya dapat dari senior saya, walaupun caranya sedikit mubazir bari para perokok tetapi bagi bukan perokok cara ini adalah tanda kepedulian kita terhadap teman perokok kita, yaitu dengan mengurangi asupan racun ke tubuh teman kita yang perokok tersebut. Caranya adalah ketika kita berkumpul dengan teman kita yang perokok, ambil sati batang rokoknya dari bungkusnya, pegang-pegang dan saat si perokok sedang lengah, buang rokok itu, sehingga kita sudah mengurangi teman kita dari bahaya racun, walaupun cuma sebatang. Coba bayangkan jika kita berkumpul 7 orang dan dari 7 orang cuma 1 yang perokok, 6 orang lainnya melakukan hal seperti diatas, hmmmmm.... dijamin teman perokok anda itu tidak akan mau lagi duduk bersama. hahahahaha
Tips ini hanya seonggok huruf-huruf jika tidak kita mulai melakukannya. Merokok tidak hanya berbahaya bagi kesehatan pribadi tetapi juga berbahaya juga untuk orang di sekitar kita, dan merokok juga perbuatan yang tidak didukung dan diminta untuk menjauhinya oleh ajaran agama. Untuk teman-teman yang tidak merokok, ayo kita dukung teman-teman perokok kita dengan melakukan tips No.4 karena dalam hidup ini kita sukses untuk menyukseskan.
@hendraahong
Komentar
Posting Komentar